Rabu, 02 Maret 2011

GLOBALISASI EKONOMI

Globalisasi ekonomi adalah kehidupan ekonomi global yang bersifat terbuka dan tidak mengenal batas-batas teritorial, atau kewilayahan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Di sini dunia dianggap sebagai satu kesatuan yang semua daerah dapat terjangkau dengan cepat dan mudah. Sis9i perdagangan dan investasi menuju ke arah liberalisasi kapitalisme sehingga semua orang bebas untuk berusaha di mana saja dan kapan saja di dunia ini.

Globalisasi dapat terjadi dengan berkembangnya teknologi informasi dengan pesat, majunya iptek modern, dan kerjasama internasional yang semakin terbuka dan intensif. Oleh karena itu, globalisasi sekarang sudah menjalar ke seluruh dunia. Terdapat dampak positif dan negatif dari globalisasi. Dampak positifnya antara lain dengan adanya globalisasi, mendorong para pengusaha untuk memproduksi barang dengan mutu yang baik. Para pengusaha harus berusaha meningkatkan efisiensi dan menghilangkan biaya tinggi. Selain itu, dengan adanya globalisasi juga akan meningkatkan lapangan pekerjaan dengan ditingkatkannya hasil produksi. Lalu dengan berjalannya ekspor-impor, dapat meningkatkan devisa bagi negara. Di samping dampat positif, globalisasi memiliki dampak negatif. Di antaranya adalah meningkatnya kesenjangan antara si kaya yaitu yang dapat bersaing, dan si miskin yaitu yang kalah dalam bersaing. Kemudian juga membanjirnya barang impor dari luar negeri ke pasar domestik yang dapat mematikan usaha pengusaha kecil.

Bagi indonesia yang juga merupakan salah satu warga dunia, pengaruh globalisasi tidak dapat dihindari. Oleh karena itu siap tidak siap, Indonesia harus segera mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi yang akan segera datang bagi Indonesia. Globalisasi bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia akan diterapkan pada tahun 2020, dan bagi negara maju sudah akan diterapkan pada tahun 2010. Sehingga kurang dari 15 tahun lagi Indonesia akan menghadapi globalisasi.

Indonesia sekarang ini masih menerapkan kebijakan proteksi ekonomi, untuk melindungi komoditas domestik agar dapat bersaing dengan barang-barang impor. Para produsen di indonesia masih merupakan produsen yang kecil-kecil sehingga output produksi dan efisiensi masih rendah. Hal ini terbukti dengan didominasinya perekonomian nasional oleh sektor Usaha Kecil Menengah atau UKM. Para pengusaha kecil tersebut adalah para pengusaha yang hanya memiliki modal kecil sehingga tidak akan sanggup bertahan lama jika harus bersaing dengan para pengusaha besar nasional atau luar negeri. Selain itu daya beli masyarakat juga masih rendah, sehingga masyarakat tidak akan mampu jika harus membeli barang-barang yang tidak disubsidi oleh pemerintah.

Untuk menjawab tantangan itu, pemerintah dan seluruh warga harus berbenah dari sekarang. Pemerintah sebaiknya sedikit-demi-sedikit menghapus kebijakan proteksi ekonomi, sehingga para pengusaha Indonesia tidak kaget nantinya jika era globalisasi itu telah datang. Kemudian pemerintah juga harus memberikan kredit baik itu bagi pengusaha besar dan terutama bagi pengusaha kecil. Hal ini dimaksudkan untuk membuat besar usaha para pengusaha kecil dan memperkuat persaingan mereka dengan pengusaha besar lainnya. Hal ini secara otomatis akan memperkuat daya persaingan dengan cara para pengusaha akan meningkatkan mutu barang dan efisiensi dalam produksi. Kemudian pemerintah juga harus menciptakan stabilitas keamanan agar iklim berusaha menjadi kondusif sehingga dalam berusaha baik itu pengusaha domestik atau asing dapat tenang. Lalu proses alih teknologi juga harus cepat dilaksanakan agar Indonesia dapat memperoduksi barang-barang yang sebelumnya tidak memiliki teknologi tersebut sehingga mengurangi datangnya barang impor yang kemudian dapat menghemat devisa. Jika semua langkah tersebut dilakukan, semoga saja Indonesia dapat menghadapi globalisasi ekonomi yang akan segera tiba di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar