Minggu, 28 April 2013

Mpeg2 dan Mpeg4

Mpeg2 dan Mpeg4 MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video, yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818. MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten melalui MPEG Licensing Association. MPEG-4, diperkenalkan pada akhir 1998, adalah sebuah nama dari sebuah grup koding standar audio dan video dan teknologi yang berhubungan yang disetujui oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar MPEG-4 adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, dan televisi broadcast. MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2 dan standar berhubungan lainnya, menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan 3D, file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya. Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format video yang besar,seperti .avi atau .vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompres file ketika menyimpan video,lalu ketika video tersebut diputar,codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini,jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran kompresi file yang maksimal. Dari penjabaran di atas jelas sekali perbedaannya, lihat tulisan yang bergaris miring. Untuk lebih jelasnya, berikut secara kasat mata dapat kita lihat dari receiver adalah sebagai berikut: Receiver Mpeg2 gambar kurang bagus, agak blur dan terkesan biasa saja, kalau kita lihat di televisi yang pake LED jelas sekali kelihatan gambarnya sangat jelek. tetapi kalau dilihat dengan menggunakan tv tabung, perbedaan tersebut tidak akan terasa sebab tv jenis ini hanya meggunakan resolusi kecil sebagai penampil gambarnya. Seiring dengan perkembangan dunia pertelevisian, sekarang ini sudah banyak stasiun televisi yang menggunakan format video mpeg4, seperti contoh untuk siaran televisi di Indonesia adalah: SCTV, Indosiar, Indonesia Network, Skynindo, O Channel. Sedangkan yang masih menggunakan mpeg2 tetap saja masih banyak. Kesimpulannya, bila anda belum dan ingin membeli peralatan parabola sebaiknya pilih receiver mpeg4, memang dari segi harga hampir 2 kali lipat harga receiver mpeg2 tetapi ke depannya anda akan diuntungkan karena nggak perlu upgrade lagi dengan peralatan baru. Dengan receiver support mpeg4 maka siaran mpeg2 pasti akan nyantol sedangkan receiver mpeg2 sampai gosong juga nggak akan bisa dapat siaran channel dengan format video mpeg4. Walaupun demikian, bagi anda yang sudah terlanjur membeli receiver jenis ini nggak usah minder bro :D, ada banyak keunggulan receiver mpeg2: rata rata receiver jenis ini mempunyai tuner yang sensitif sehingga sangat disukai oleh teknisi parabola untuk tracking satelit. Dalam hal blind scan, receiver mpeg2 lebih cepat dibandingkan mpeg4, daya tahan lebih kuat dari mpeg4, receiver yang sudah mpeg4 Receiver MPEG2 dan MPEG4 Memilih receiver sebelum membeli parabola sangatlah penting dalam menentukan kualitas dan kejernihan gambar,. makanya sobat parabola musti jeli dalam memilih receiver parabola. Perkembangan teknologi jaman skarang sudah mutakhir, revolusi teknologi hampir menguasai semua produk digital di dunia. termasuk receiver parabola yang ikut-ikutan jadi "korban" . Dulunya receiver parabola hanya memiliki format MPEG2 (murmer),dan fiturnya pun masih sederhana. sekarang dengan adanya perkembangan teknologi, receiver parabola bisa menerima siaran berformat mpeg4 (dvbs2). dengan kualitas gambar lebih jernih dan pastinya lebih bagus. perbandingan fitur yang sangat mencolok menyebabkan banyaknya pengguna parabola beralih ke receiver mpeg4. perbandingan fitur dvbs (mpeg2) dan dvbs2(mpeg4); beberapa fitur yang dimiliki receiver standar dvb-s (mpeg2); • compatible dengan lnb C/KU band • auto scan satelite transponder • mampu menyimpan 1000 channel tv dan radio • simbol rate : 2-45 mbps • setting frekuensi LNB • sistem menu yang mudah • RCA output/RF • bisa input PID sendiri • upgrade software dengan mode RS-232 rata rata booting lama dan gampang sekali hang. http://kaleefaanfield.blogspot.com/2013/03/beda-receiver-mpeg2-dan-mpeg4-pada.html http://mitraparaboladigital.blogspot.com/2012/12/receiver-mpeg2-dan-mpeg4.html http://id.prmob.net/imovie/iphone/mac-os-x-1327078.html http://ms.wikipedia.org/wiki/H.264/MPEG-4_AVC

1 komentar: